4 Kandungan Garam yang Merugikan
www.warunghijau.com - Secara tradisional, garam dibuat dengan cara mengalirkan air laut kedalam petakan lahan tanah yang dasarnya sudah padat dan rata. Kemudian air laut dibiarkan terkena sinar matahari dan menguap sampai habis.
Baca juga : 4 Jenis Bahan Pengawet yang Berbahaya
Penguapan air akan menghasilkan endapan kristal garam. Garam yang digunakan untuk mengawetkan ikan sebaiknya memakai garam murni yaitu garam yang sebanyak mungkin mengandung NaCl dan sekecil mungkin mengandung unsur lain seperti MgCl2, CaCl2, MgSO4, CaSO4, lumpur serta kotoran lainnya.
Unsur selain NaCl didalam garam mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1. Garam yang mengandung Ca dan Mg lambat sekali menembus masuk ke dalam daging ikan, sehingga memungkinkan proses pembusukan tetap berjalan selama proses penggaraman. Selain itu produk ikan asin yang dihasilkan bersifat higroskopis.
2. Garam yang mengandung 0,5 % - 1 % , CaSO 4 menghasilkan produk yang kaku dan warnanya pucat (putih).
3. Garam mengandung magnesium, sulfat dan klorida menyebabkan produk agak pahit.
4. Garam yang mengandung besi dan tembaga menyebabkan warna coklat, kotor dan kuning.
5. Garam mengandung CaCl2 menyebabkan ikan asin berwarna putih, keras dan mudah pecah .
Baca juga : 7 Bahan Pengawet yang Aman Dikosumsi
Garam yang baik dapat diperoleh dengan pengendalian waktu dalam proses pengendapan garam. Tetepi cara ini sulit dilakukan untuk menghasilkan garam berkualitas baik. Sehingga kristal garam hasil endapan biasanya diolah lagi di pabrik pengolahan garam untuk menghilangkan unsur-unsur yang merugikan seperti yang telah disebutkan diatas. Berdasarkan kandungan unsur kimianya, garam dapat dikelompokkan menjadi tiga kelas seperti dapat dilihat pada tabel berikut :
Kelas 1 : NaCl ; 96, CaCl2 : 1, MgSO4 : 0,2, MgCl2 : 0,2
Kelas 2 : NaCl ; 95, CaCl2 : 0,9, MgSO4 : 0,5, MgCl2 : 0,5
Kelas 3 : NaCl ; 91, CaCl2 : 0,4, MgSO4 : 1, MgCl2 : 1,2
Jadi tidak semua garam ang selesi di panen atau selesai diambil dari proses kristalisasi air laut baik digunakan dikarenakan garang ang baru saja selesai proses pemanenan masih mengandung beberapa unsur kimia ang dapat merugikan apabila langsung di kosusmsi ddana taudigunakan dalam proses pengenggaraman suatu produk makanan, yang merupakan salahsatu teknik pengawetan.
Bagi masyarakat Indonesia yang sangat besar dan memerlukan suatu produk guna kebutuhan tertentu terutama produk makanan dan minuman ataupun bahan makanan dan minuman maka sangat penting sekali kita mengenal dan mengerti bahan pengawet jenis apa saja dan mempunai kandungan apa saja, yang aman dan alami untuk digunakan di kehidupan segari-hari, baik digunakan untuk dikosumsi ataupun sebagai bumbu utama masakan, mari kita berbagi ilmu dan pengetahuan dengan share, like dan komen kritik dan saran di komom komentar.
Baca juga : 3 Teknik Pengawetan Garam pada Makanan
Leave your comment
Note: HTML is not translated!