Secara umum, lansia dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan usia, yaitu:

1. Usia 60-74 tahun (lansia muda)
2. Usia 75-84 tahun (lansia tengah)
3. Usia 85 tahun ke atas (lansia tua atau sangat tua)

Kategori ini dapat digunakan sebagai panduan umum untuk membedakan kebutuhan dan risiko kesehatan pada lansia. Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi kesehatan dan kebutuhan yang berbeda, sehingga perlu dilakukan penilaian yang individual dan spesifik dalam merawat dan memenuhi kebutuhan lansia.

1. Protein: Protein penting untuk menjaga kekuatan dan massa otot, serta memperbaiki jaringan tubuh. Lansia perlu mengonsumsi protein yang cukup, yang dapat ditemukan dalam daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu.

2. Serat: Serat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Lansia perlu mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

3. Karbohidrat: Karbohidrat memberikan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari. Lansia perlu mengonsumsi karbohidrat dari sumber yang sehat, seperti roti gandum, nasi merah, dan pasta gandum.

4. Lemak: Lemak penting untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut, serta membantu tubuh menyerap beberapa vitamin. Lansia perlu mengonsumsi lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan.

5. Vitamin dan mineral: Lansia membutuhkan vitamin dan mineral yang cukup untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, serta menjaga sistem kekebalan tubuh. Vitamin dan mineral yang penting bagi lansia meliputi vitamin D, vitamin B12, kalsium, dan magnesium.

Perlu dicatat bahwa kebutuhan nutrisi dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan dan kebutuhan individu, oleh karena itu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang tepat bagi lansia.