4 Efek Samping dari Penggunaan Antiperspirant
warunghijau.com - Tak sedikit orang yang masih keliru mengenai manfaat atau fungsi dari antiperspirant dan deodoran. Simpelnya, deodoran bekerja menghilangkan bau badan dengan cara menutupi bau, sedangkan antiperspirant mengontrol produksi keringat.
Secara umum, penggunaan antiperspirant memang bertujuan untuk menghindari bau tidak sedap dan keringat berlebih. Namun, khususnya antiperspirant, dapat memberikan manfaat lainnya, yaitu menjaga kelembapan.
Hal ini lantaran keringat merupakan mekanisme pendinginan yang dapat membantu tubuh melepaskan panas berlebih. Ketiak adalah area tubuh yang memiliki kepadatan kelenjar keringat yang lebih tinggi, ketmbang area tubuh lainnya.
Baca juga: 4 Suplemen Kulit yang Membantu Menjaga Kesehatan Kulit
Apakah Antiperspirant Boleh Dipakai Setiap Hari?
Antiperspirant tidak direkomendasikan untuk digunakan setiap hari. Sebab, produk perawatan diri ini bertugas untuk mencegah keringat. Berbeda dengan deodoran yang tidak menahan keringat, melainkan menutupi baunya. Keringat sebenarnya tidak berbau. Menjadi berbau ketika bakteri di kulit mengurai keringat.
Berkeringat membantu menghilangkan panas dari tubuh sehingga kamu bisa menjadi dingin. Jika tidak berkeringat, tubuh akan kepanasan. Kondisi ini bahkan bisa mengancam nyawa.
Jika kamu ingin menggunakan antiperspirant, ada baiknya mengombinasikannya dengan deodoran. Atau, pilihlah produk yang mengontrol produksi keringat, bukan menahannya. Kemudian, kamu juga direkomendasikan untuk mengoleskan produk pencegah bau badan ini di malam hari.
Saat malam hari, kelenjar keringat di area ketiak tidak bekerja lebih keras ketika pagi atau siang hari. Sehingga, antiperspirant atau deodoran dapat lebih bekerja dan bertahan dalam durasi lebih lama. Hal ini membuat kamu tidak perlu mengaplikasikannya di pagi hari.
Baca juga: 8 Rekomendasi Produk Eye Serum Terbaik yang Patut Anda Coba
Efek Samping Penggunaan Antiperspirant
Beberapa efek samping dari penggunaan produk ini adalah sebagai berikut:
1. Alergi
Produk ini mengandung propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin yang dapat memicu reaksi alergi. Jika kamu alergi dengan bahan tertentu, sebaiknya hindari produk yang mengandung bahan tersebut.
2. Kemungkinan penyumbatan kelenjar keringat
Penggunaan antiperspirant dalam jangka panjang dapat memicu penyumbatan kronis dari kelenjar keringat,karena sumbatan kronis pada kelenjar keringat dan folikel rambut.
3. Risiko infeksi
Risiko infeksi kulit juga bisa menjadi efek samping dari penggunaan produk penahan keringat ini. Terutama bila tidak mencuci ketiak dengan baik dan bersih, sehingga produk masih melekat di kulit bawah lengan.
4. Tidak direkomendasikan digunakan pada pengidap gangguan ginjal
Food & Drug Administration Amerika Serikat, tidak merekomendasikan orang dengan penyakit ginjal menggunakan produk ini. Alasannya, karena senyawa aluminium yang kemungkinan terdapat pada produk antiperspirant tidak bisa ginjal olah. Namun, biasanya situasi ini lebih sering terjadi pada orang yang fungsi ginjalnya tinggal 30 persen.
Baca juga: 8 Tips Ampuh Atasi Kaki Pecah-Pecah supaya Kembali Lembut
Leave your comment
Note: HTML is not translated!