3 Cara Dalam Mengawetkan Makanan Secara Alami
warunghijau.com - Bahan pengawet makanan merupakan zat aditif yang bermanfaat untuk mempertahankan waktu pakai suatu produk atau bahan makanan yang mana zat aditif sendiri merupakan bahan kimia yang ditambahkan untuk meningkatkan tampilan, rasa, atau tekstur makanan.
Zat pengawet dapat mencegah perubahan lemak dan minyak dalam makanan selama dimasak. Bahan Pengawet makanan dapat juga bisa berasal dari bahan-bahan alami. Pengawetan makanan sebenarnya merupakan salah satu teknologi pangan tertua. Proses pembuatan bahan pengawet awalnya memadukan penggunaan bahan alami dengan sejumlah teknik, seperti pengeringan, pendinginan, dan pembekuan.
Baca juga: Simak 6 Jenis Perjanjian Bisnis yang Wajib Diketahui
Pada dasarnya, metode penggaraman dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu penggaraman kering (Dry Salting), penggraman basah (WetSalting) dan Kench Salting.
1. Penggaraman Kering (Dry Salting)
Metode penggaraman kering menggunakan kristal garam yang dicampurkan dengan ikan, ikan bersentuhan dengan kulit / daging ikan (yang basah/berair), garam itu mula-mula akan membentuk larutan pekat. Larutan ini kemudian akan meresap kedalam daging ikan melalui proses osmosa.
Jadi, kristal garam tidak langsung menyerap air, tetapi terlebih dahulu berubah jadi larutan. Semakin lama larutan akan semakin banyak dan ini berarti kandungan air dalam tubuh ikan semakin berkurang.
2. Penggaraman Basah (Wet Salting)
Penggaraman basah menggunakan larutan garam 30 - 35 % (dalam 1 liter air terdapat 30 – 35 gram garam), ikan yang akan digarami dimasukkan kedalam larutan garam tersebut, kemudian bagian atas wadah ditutup dan diberi pemberat agar semua ikan terendam. Lama waktu perendaman tergantung pada ukuran ketebalan tubuh ikan dan derajat keasinan yang diinginkan.
Baca juga: Ketahui 3 Aspek Penting dalam Pendirian Perusahaan Startup
Dalam proses osmosa, kepekatan larutan garam akan semakin berkurang karena adanya kandungan air yang keluar dari tubuh ikan, sementara itu molekul garam masuk kedalam tubuh ikan. Proses osmosa akan berhenti apabila kepekatan larutan diluar dan didalam tubuh ikan sudah seimbang.
3. Kench Salting
Pada dasarnya, teknik penggaraman ini sama dengan pengaraman kering (dry salting) tetapi tidak mengunakan bak /wadah penyimpanan. Ikan dicampur dengan garam dan dibiarkan diatas lantai atau geladak kapal, larutan air yang terbentuk dibiarkan mengalir dan terbuang. Kelemahan dari cara ini adalah memerlukan jumlah garam yang lebih banyak dan proses penggaraman berlangsung sangat lambat.
Baca juga: Panduan Pendaftaran Merek Internasional di Indonesia
Leave your comment
Note: HTML is not translated!