Cara dan Peralatan Pembuatan Saus Cabai
www.warunghijau.com - Dalam membuat produk olahan cabai yang penting diperhatikan adalah kebersihan dan keamanan pangan, hal ini sangat berpengaruh pada kesehatan konsumen. Standar prosedur operasional pengolahan saus cabai merupakan suatu prosedur atau tahapan operasional mulai dari pemilihan bahan baku, bahan-bahan penolong lainnya, penyiapan alat-alat yang digunakan, sampai proses pengolahan yang memenuhi keamanan pangan dan pengemasannya, untuk dapat menghasilkan mutu produk sesuai standar mutu yang diinginkan.
Baca juga : Asal Muasal Cabai Asli Nusantara
Standar prosedur pengolahan ini berlaku untuk pengolahan cabe segar menjadi saus cabe. Prosedur operasional pengolahan saus cabe terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan bahan baku, penyiapan peralatan, penyiapan bahan penolong, proses pengolahan, pengemasan dan pelabelan, serta penyimpanan.
Berikut persiapan peralatan dan proses pembuatan saus cabai :
Penyiapan Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat saus cabe antara lain :
1. Panci
2. Kompor
3. Blender
4. Wadah Plastic
5. Tirisan atau Kain Saring
6. Botol Plastik
7. Botol Gelas
8. Corong Plastik
9. Pengaduk Kayu
10. Alat Steril Botol dan label.
Proses Pengolahan Saos Cabe
Baca juga : 6 Langkah Menanam Cabai yang Efektif
1. Pemilahan / Sortasi
Pemilahan ini wajib dilakukan untuk memisahkan bahan baku yang akan digunakan untuk membuat saus cabe. Bahan baku yang dipilih adalah yang mempunyai tingkat kematangan yang optimal di atas 60 %, dan tidak busuk. Tangkai cabe dan bagian yang rusak harus dibuang.
2. Pencucian
Pencucian untuk membersihkan bahan baku dari kotoran, sisa-sisa residu pestisida yang biasanya banyak mengandung residu pestisida, dan kontaminasi bahan baku, setelah dicuci bahan ditiriskan.
3. Pengukusan
Cabe merah yang telah dipotong tangkainya dikukus pada suhu sekitar 70 – 80oC selama 3 – 5 menit.
4. Penyiapan Bumbu
Bumbu yang akan digunakan di dalam saus cabe dihaluskan terlebih dahulu yaitu bawang putih, garam, merica, dan gula.
5. Penggilingan
Bahan – bahan yang sudah dikukus digiling sampai halus dengan blender.
6. Penambahan bahan pengikat
Bahan pengikat yang digunakan adalah tepung maizena. Tepung maizena dilarutkan dalam air dengan perbandingan maizena : air = 1:3. Bahan tersebut dicampurkan secara merata dengan cabe yang sudah digiling sehingga membentuk bubur cabe.
7. Pemasakan
Bubur cabe dipanaskan dan ditambahkan bumbu yang dihaluskan. kemudian diaduk sambil dipanaskan dengan api yang tidak terlalu besar sampai mendidih dan mencapai kekentalan yang dikehendaki. Penambahan bahan pengawet dan pengatur keasaman Diberikan pada akhir proses dan diaduk secara merata. Asam cuka yang ditambahkan kedalam bubur cabe diukur sampai dengan tingkat keasaman maksimum saus cabe mencapai pH 4,0. Pemasakan dihentikan apabila padatan terlarut saus mencapai minimal 20% b/b (20o brix).
8. Pengemasan
Proses pengemasan ini dapat di lakukan mengunakan alat packaging otomatis apabila dilakukan dengan proses manufaktur dengan umlah besar dan apabila masih bisa di lakukan dengan cara manual maka bisa di lakukan mengunakan corong dan saus dapat dituan sedikit-demi sedikit sesuai volume pengemasan.
9. Pelabelan
Setelah semua dikemas dengan baik maka dapat dilakukan proses pelabelan dengan memberikan informasi sesuai dengan keinginan dan standar yang ada, pelabelan ini dapat dilakukan secara manual satu persatu ataupun dapat dilakukan dengan mesin pakanging cangih apabila dilakukan dengan proses besar.
Bagi masyarakat Indonesia yang sangat suka dengan citarasa pedas, sangat penting sekali kita mengenal dan mengerti proses dan peralatan apasaja yang digunakan untuk pembuatan saus cabai yang sering digunakan di kehidupan segari-hari baik digunakan untuk pendamping makanan ataupun sebagai bumbu utama masakan, mari kita berbagi ilmu dan pengetahuan dengan share, like dan komen kritik dan saran di komom komentar.
Baca juga : 8 Manfaat Cabai yang Tak Diketahui
Leave your comment
Note: HTML is not translated!