Manfaat Gula dan Keburukannya
warunghijau.com - Gula sebenarnya bukan sesuatu yang harus dihindari, karena tubuh sangat membutuhkannya.
Tetapi hati-hati, kelebihan konsumsi gula justru akan menyebabkan penyakit hingga meningkatkan risiko mortalitas.
Seperti yang kita ketahui, gula adalah komponen utama yang banyak kita temukan dalam sajian makanan ataupun minuman, baik yang instan ataupun yang dibuat sendiri di dapur setiap rumah.
Ada beragam varian gula, Indonesia yang kaya akan hasil buminya, memiliki hasil olahan gula yang diolah dari berbagai sumber alam.
Meski beberapa jenis gula bisa membahayakan tubuh lantaran menikkan kadar gula darah dalam waktu yang sangat cepat, seperti gula rafinasi, sebagian jenis gula lainnya bisa memberikan banyak manfaat seperti berikut.
Baca juga: 4 Cara Mengolah Daging Sapi Dengan Benar
- Gula memberikan energi untuk proses fisiologis tubuh
- Baik untuk respirasi irama jantung
- Memperbaiki regulasi suhu tubuh
- Membantu fungsi otak meningkat
- Meredakan stres
- Meningkatkan kekebalan tumbuh
- Mengatasi gangguan tenggorokan juga gangguan pencernaan
- Menghilangkan nyeri, dan lain sebagainya.
Tanpa gula, organ di dalam tubuh, trutama otak, tidak akan dapat bekerja secara normal.
Dengan kata lain, gula akan membantu fungsi otak meningkat, agar tidak lamban dalam berpikir dan konsentrasi, dampak konsumsi gula berlebih Kendati memiliki banyak manfaat, konsumsi gula harus dibatasi dan mengonsumsi gula berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Konsumsi gula bereebih memiliki banyak efek buruk bagi kesehatan, beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Peningkatan berat badan (obesitas)
- Meningkatkan risiko mengalami diabetes
- Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi
- Mempercepat mengalami masalah pikun
- Mempercepat mengalami penuaan diri.
Nah, beberapa di antara efek buruk tersebut dapat memperparah dan memicu suatu kondisi penyakit tidak menular lainnya seperti kanker, penyakit kardiovaskular, jantung, stroke, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 menyebutkan, konsumsi gula lebih dari 50 gram, natrium (garam) lebih dari 2000 mg, atau lemak total lebih dari 67 gram per orang dewasa per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Baca juga: 5 Sapi Potong Terbesar di Dunia
Dengan begitu, Anda sebaiknya membatasi konsumsi garam hanya 4 sendok makan per orang dewasa per hari. Sebab, 50 gram gula itu setara dengan 4 sendok makan gula tersebut.
“Konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes," kata Marya.
Sayangnya, kata Marya, masyarakat masih cenderung mengonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi, baik dari penambahan gula saat memasak, makan, dan minum maupun melalui konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula.
Marya mengingatkan, bahwa gula yang dimaksudkan bukan hanya gula dapur yang biasa ditambahkan saat memasak ataupun membuat teh dan kopi di rumah.
Melainkan juga termasuk kandungan gula yang terkandung di makanan dan minuman kemasan.
"Sehingga, jika Anda di rumah sudah minum segelas kopi atau teh dengan gula sebanyak 1 atau 2 sendok makan. Cari tahu juga berapa banyak gula yang terkandung dalam hidangan lauk-pauk yang akan Anda makan," katanya.
Jika sulit mengetahui berapa banyak sendok gula yang terkandung di dalam lauk yang akan anda santap dan itu termasuk hidangan manis, maka sebaiknya hindari konsumsi minuman dan makanan lain yang mengandung tinggi gula.
Untuk itu, masyarakat perlu lebih jeli dalam memerhatikan label kemasan, guna mengetahui kandungan gula tersembunyi (hidden sugar) di makanan dan minuman.
"Cek label dan ketahui berapa takaran gula. Hal ini penting agar kita dapat lebih sadar akan jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya," ujarnya.
Baca juga: 5 Jenis Daging Sapi Termahal di Dunia
Leave your comment
Note: HTML is not translated!