Tujuan impor adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen, termasuk perusahaan di dalam negeri yang tidak dapat diproduksi atau dipenuhi oleh produsen lokal. Impor juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan barang atau produk tertentu di pasar domestik, meningkatkan variasi produk yang tersedia, dan membuka peluang untuk bisnis internasional. Selain itu, impor juga dapat membantu memperluas pasar untuk produsen dan eksportir di negara asal produk, sehingga dapat meningkatkan perdagangan internasional dan pertukaran keuntungan ekonomi antara negara-negara tersebut. Impor juga dapat membantu meningkatkan kualitas dan teknologi produk yang tersedia di pasar domestik.

Persyaratan impor di Indonesia terdiri dari beberapa hal yang harus dipenuhi oleh importir, antara lain:

Baca juga: 7 Obat Alami Untuk Menyembuhkan Luka

1. Memiliki NIK (Nomor Identitas Kepabeanan) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

2. Mendapatkan izin impor dari instansi yang berwenang, seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Kementerian Perdagangan. Izin impor ini disebut API (Angka Pengenal Impor).

3. Memenuhi persyaratan teknis dan kualitas produk yang diimpor sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Misalnya, produk makanan harus memenuhi standar keamanan pangan, produk elektronik harus memenuhi standar keselamatan listrik, dan sebagainya.

4. Menyusun dokumen impor yang diperlukan, seperti invoice, packing list, dan dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan jenis produk yang diimpor.

5. Memasukkan produk ke dalam pelabuhan atau bandara Indonesia yang dituju.

6. Melakukan proses pemeriksaan barang oleh instansi yang berwenang, seperti Bea Cukai, Karantina Pertanian, dan Karantina Kesehatan.

7. Melakukan pembayaran bea masuk, pajak impor, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan proses impor.

Baca juga: 6 Syarat Ekspor Barang yang Wajib Diketahui