5 Jenis dan Olahan Susu yang Laris di Pasaran
warunghijau.com - Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae (ambing) pada binatang mamalia betina seperti sapi, kambing, atau bahkan kerbau yang diperoleh dengan cara pemerahan sebagai bahan makanan dan sumber gizi.
Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena di dalam susu segar mengandung berbagai zat makanan lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.
Secara kimiawi susu normal mempunyai komposisi air (87,20%), lemak (3,70%), protein (3,50%), laktosa (4,90%), dan mineral (0,07%).
Dari aspek kimia, susu merupakan emulsi lemak di dalam larutan air dari gula dan garam-garam mineral dengan protein dalam keadaan koloid, air susu sebagai salah satu makanan yang tertinggi nilai gizinya, mempunyai sifat-sifat baik untuk menunjang kesehatan.
Baca juga: 7 Rekomendasi Whey Protein Terbaik 2023, Efektif Bentuk Otot
Terdapat beberapa jenis susu yang ada di pasaran berdasarkan jenis dan teknik pengolahan yang digunakan, yaitu:
a.Susu murni
Susu murni atau susu mentah merupakan susu yang belum mendapatkan proses pengolahan, susu murni sangat mudah rusak dan tidak tahan lama disimpan kecuali setelah mendapat perlakuan khusus.
Kontaminasi bakteri yang terdapat pada udara, peralatan pemerahan, kebersihan kandang sangat berpengaruh terhadap pengaruh cemaran mikroba.
b.Susu pasteurisasi
Susu pasteurisasi adalah susu dengan proses pengolahan yang di panaskan pada suhu 63 derajat Celcius dalam waktu 30 menit, tujuannya untuk membunuh bakteri patogen, kelemahan dari susu pasteurisasi mempunyai jangka waktu simpan yang pendek, jangka simpan 12 – 16 hari dari tanggal pemrosesan.
Namun proses ini tidak dapat mematikan bakteri bersifat termoresisten alias tahan pada suhu tinggi. Kontaminasi pseteurisasi terjadi melalui peralatan pengolahan dan kemasan yang digunakan.
Kemasan yang sering digunakan pseteurisasi adalah gelas, botol, plastik serta kemasan fleksibel berbentuk pouch.
Baca juga: 5 Resep Minuman Bersoda Paling Populer, Enak dan Menyegarkan
c. Susu UHT
Susu UHT adalah salah satu proses pengolahan susu yang di anggap paling aman karena memakai peralatan modern yang lebih aseptis dengan pengawasan yang ketat dalam proses pengolahan.
Pengolahan susu UHT menggunakan suhu tinggi dengan temperatur 135 – 145 derajat Celcius dalam waktu 2-3 detik, susu kemasan UHT menggunakan kemasan aseptis multilapis menjamin keamanan dan daya tahan susu serta tidak perlu disimpan pada lemari pendingin hingga 10 bulan setelah produksi.
Kontaminasi mikroba biasa terjadi pada proses distribusi sampai ke konsumen yang biasanya terdapat kerusakan pada kemasan selama dalam perjalanan, suhu rendah selama proses penyimpanan sampai ke konsumen tidak membunuh mikroorganisme tetapi hanya menghambat perkembangbiakannya.
d. Susu bubuk
Prinsip pembuatan susu bubuk adalah menguapkan sebanyak mungkin kandungan air susu dengan cara pemanasan (pengeringan), terdapat empat jenis susu bubuk berdasarkan cara pengolahannya, yaitu:
1.Susu penuh, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu segar yang tidak mengalami separasi.
2.Bubuk susu skim, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu skim. Susu ini banyak mengandung protein, kadar airnya 5%.
3.Bubuk krim atau bubuk susu mentega. Dibuat dari krim yang mengandung banyak lemak.
4.Bubuk whey, bubuk susu coklat, bubuk susu instan dan lain-lain.
e. Susu kental
Susu kental diperoleh dengan cara mengurangi (menguapkan) kandungan air susu sampai kandungan airnya tinggi sekitar 40%, beberapa contoh jenis susu kental adalah; susu kental tidak manis, susu kental manis, susu skim kental dan krim kental.
Susu kental manis (SKM) terbuat dari perahan sapi yang diuapkan dalam waktu lama (proses evaporasi) untuk menghilangkan sebagian besar kandungan airnya, itulah kenapa SKM memiliki tekstur yang sangat kental.
SKM juga ditambahkan gula sehingga menciptakan rasa yang sangat manis dan warna yang agak kekuningan, proses pemanasan menurunkan kandungan protein, sementara penambahan gula dalam jumlah banyak akan meningkatkan kalori.
Karena tinggi gula, SKM tidak disarankan dikonsumsi berlebihan. Pernyataan resmi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyebutkan bahwa SKM juga sangat tidak disarankan dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak.
Baca juga: 3 Jenis Kopi yang Wajib di Ketahui
Leave your comment
Note: HTML is not translated!