9 Macam Makanan Fungsional dan Kebaikannya
warunghijau.com - Selama beberapa tahun belakangan ini, makanan fungsional sedang marak dipilih untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, pilihan makanan ini sangat bergizi dan dapat memberikan banyak manfaat terkait kesehatan.
Makanan fungsional sendiri adalah bahan yang menawarkan manfaat kesehatan, jauh lebih tinggi dibandingkan nilai gizinya, beberapa jenis makanan sehat ini mengandung suplemen atau kandungan nutrisi lainnya, yang mampu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Konsep ini berasal dari negara Jepang pada 1980an, saat lembaga pemerintah setempat menyetujui makanan yang terbukti dapat memberikan manfaat kesehatan, terutama untuk masyarakat umum.
Baca juga: 10 Nasi Goreng Enak Asal Indonesia
Dengan mengetahui berbagai daftar makanan ini, tentu seseorang atau bahkan keluarga bisa terjaga kesehatannya dan bahkan, cara ini dipercaya dapat menjauhkan seseorang dari penyakit berbahaya.
Makanan menyehatkan ini umumnya dipisahkan menjadi dua kategori yaitu konvensional dan modifikasi dan berbagai makanan alami ini kaya dengan nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, antioksidan, serta lemak yang menyehatkan.
Beberapa contoh makanan fungsional konvensional, yaitu:
• Buah-buahan: beri, pir, apel, jeruk, pisang, dan beberapa buah lainnya.
• Sayuran: Brokoli, kembang kol, kangkung, bayam, dan zucchini.
• Kacang-kacangan: Almond, kacang mete, pistachio, kacang Brazil.
• Biji-bijian: Biji chia, biji rami, biji labu.
• Kacang polong: Kacang hitam, buncis, lentil.
• Makanan laut: Salmon, sarden, teri, mackerel, dan kod.
• Makanan fermentasi: Tempe dan kefir.
• Bumbu dan rempah-rempah: Kunyit, kayu manis, jahe, cabai rawit.
• Minuman: Kopi, teh hijau, dan teh hitam.
Sementara itu, makanan termasuk kategori modifikasi telah diperkaya dengan bahan tambahan, seperti vitamin, mineral, probiotik, serta serat, sehingga sangat menyehatkan saat dikonsumsi secara rutin, serta membuat tubuh lebih sehat.
Baca juga: 3 Resep Masakan dari Sambal Hijau Teri, Dijamin Enak Deh
Berikut ini adalah contoh makanan fungsional telah dimodifikasi:
• Jus buah yang sudah dimodifikasi.
• Produk susu yang sudah ditingkatkan, seperti susu dan yogurt.
• Alternatif susu yang diperkaya, seperti almond, kelapa, dan susu kacang mete.
• Biji-bijian yang dimodifikasi, seperti roti dan pasta.
Sereal dan granola yang sudah ditingkatkan. Ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan ini secara rutin, antara lain:
1. Mencegah Kekurangan Nutrisi
Makanan fungsional mengandung nutrisi tinggi yang penting untuk tubuh, seperti vitamin, mineral, lemak sehat, dan serat, dan dengan mengonsumsi makanan ini secara rutin, kebutuhan tubuh terpenuhi dan melindungi diri dari kekurangan nutrisi.
Di Jepang, saat pemerintahnya menganjurkan masyarakat mengonsumsi makanan fungsional, angka kekurangan nutrisi menurun secara signifikan dan beberapa gangguan yang bisa dihindari dengan konsumsi makanan ini, yaitu anemia defisiensi besi, gondok, hingga cacat lahir.
2. Melindungi dari Penyakit
Makanan fungsional mengandung nutrisi penting, sehingga dapat membantu tubuh melindungi dari penyakit dan beberapa di antaranya mengandung antioksidan, berguna dalam menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, serta menurunkan risiko beberapa penyakit.
Beberapa makanannya juga kaya asam lemak omega-3, berguna untuk mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi otak, serta menyehatkan jantung dan kandungan seratnya juga baik dalam mengontrol gula darah, sehingga mampu melindungi dari diabetes dan beberapa penyakit lainnya.
3. Mendukung Pertumbuhan Anak
Makanan ini sangat baik dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama di masa bayi dan balita, nutrisi yang dibutuhkan untuk dipenuhi, yaitu asam lemak omega-3, zat besi, zinc, kalsium, dan vitamin B12. Semua kandungan tersebut memainkan peran kunci agar anak cerdas dan sehat.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Cocok Dimakan dengan Sambal Hijau Teri
Leave your comment
Note: HTML is not translated!