5 Masalah yang Terjadi dari Pemanis Buatan
warunghijau.com - Pemanis buatan yang berperan sebagai pengganti gula dan telah menjadi bahan tambahan yang umum dalam makanan dan minuman ringan di seluruh dunia yang umumnya, pemanis buatan membuat rasa manis tanpa memberikan kalori yang tinggi.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan keprihatinan tentang risiko kesehatan yang bisa terjadi dan beragam jenis pemanis buatan yang tersedia.
Baca juga: 3 Cara Dalam Mencairkan Daging yang Beku
Beberapa risiko kesehatan berdasarkan panduan dan penelitian oleh WHO.
1. Kenaikan Berat Badan dan Masalah Metabolik
Konsumsi pemanis buatan bisa mempengaruhi kebiasaan makan seseorang dan menyebabkan peningkatan berat badan tetapi meskipun tidak mengandung kalori, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan tinggi kalori.
Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan masalah metabolik seperti penyakit gula.
2. Gangguan Metabolisme Glukosa
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat mengganggu regulasi gula darah dan metabolisme glukosa dalam tubuh, konsumsi jangka panjang secara berlebih juga bisa meningkatkan risiko resistensi insulin yang menyebabkan peningkatan masalah kesehatan terkait.
3. Gangguan Keseimbangan Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup dalam saluran pencernaan dan berperan penting dalam kesehatan kita, konsumsi secara berlebih berkaitan dengan perubahan komposisi dan aktivitas mikrobiota usus, yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 5 Tanaman Pengusir Nyamuk
4. Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular Akibat Pemanis Buatan
Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi pemanis buatan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Konsumsi secara berlebihan memiliki risiko terjadinya peradangan sistemik, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme lemak, yang semuanya faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.
5. Dampak pada Perilaku Makan
Aspartam dan sukralosa memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku makan dan mengganggu sinyal kenyang dalam tubuh, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi secara berlebih bisa meningkatkan keinginan untuk makan lebih banyak dari biasanya.
Pemanis buatan telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari terlebih dengan meningkatnya produksi makanan olahan dan kemasan berbarengan dengan pola makan yang cenderung memilih makanan kekinian, penting membatasi jumlah konsumsinya dan gunakan secara hati-hati guna meminimalisir risiko kesehatan yang dapat terjadi.
Baca juga: Ketahui 5 Peluang Bisnis Pasar Global yang Bisa Dicoba
Leave your comment
Note: HTML is not translated!