6 Jenis Mie Paling Laris di Indonesia
warunghijau.com - Mie di Indonesia memang bukan merupakan makanan wajib sehari-hari, tetapi setiap daerah memiliki berbagai macam olahan khasnya sendiri dan bahkan bahan baku pembuatan mie itu sendiri tidak hanya berasal dari terigu saja, tetapi juga dari sagu, tepung jagung, tepung kedelai, dan lain sebagainya lalu disesuaikan dengan jenis olahannya masing-masing.
Penasaran apa saja nama-nama mie yang populer dan biasa digunakan di masakan Indonesia? Yuk, mari membahasnya bersama lebih jauh supaya dapat membedakannya sekaligus mengetahui macam olahannya.
Jenis mie yang populer di masakan Indonesia, ternyata bukan hanya bihun, mie kuning, dan kwetiau saja, ini dia macamnya:
1. Mie Telor Atau Mie Kuning
Mie telor juga biasa disebut dengan mie kuning karena warnanya kuning pucat, makanan pokok alternatif yang paling populer di Indonesia ini terbuat dari telur dan tepung terigu yang diproduksi dalam dua jenis, yakni jenis kering dan basah, kedua jenis tersebut dapat diolah sesuai kebutuhan, misalnya untuk ditumis ataupun diberi kuah.
Mie telor juga biasa dipakai untuk membuat olahan lain, baik ditumis maupun ditambahkan kuah, contoh hidangannya, antara lain mie aceh, bakmi jawa, dan lain sebagainya.
2. Kwetiau
Kwetiau berasal dari Tiongkok dengan bentuk pipih, agak tebal, dan warnanya putih pucat karena bahannya terbuat dari tepung beras dan biasanya, kwetiau dijual dalam bentuk basah dan mungkin cukup jarang ditemui dalam bentuk kering.
Kwetiau basah dikemas dengan tambahan minyak, jadi teksturnya lebih licin tetapi dapat disimpan di lemari pendingin setidaknya satu atau dua hari saja, kwetiau dapat disajikan dengan cara ditumis maupun ditambahkan kuah siram.
Hidangan asal Tiongkok ini sangat populer di Indonesia dan banyak dihidangkan sebagai menu di restoran chinese food.
Baca juga: 3 Hal Penting Dalam Membawakan Anak Bekal
3. Bihun
Bihun memiliki bahan dasar berupa tepung terigu, sehingga warnanya putih agak transparan, bentuknya sangat tipis dan panjang, serta kenyal jika direbus dan biasanya bihun dijual dalam bentuk kering dan sangat mudah ditemui di warung sembako, swalayan, maupun pasar tradisional.
Sama seperti kwetiau, bihun berasal dari Tiongkok yang punya arti ‘bi’ adalah beras dan ‘hun’ adalah tepung.
Di Indonesia, biasanya bihun dapat dimasak menjadi berbagai macam hidangan maupun isian suatu makanan, contoh masakannya, antara lain bihun goreng sayur, tambahan pada bakso, tambahan untuk soto, serta isian untuk risoles atau sosis solo.
4. Soun
Banyak orang menganggap bahwa soun mirip dengan bihun, padahal keduanya memiliki perbedaan dari segi bahan pembuatannya, jika bihun terbuat dari tepung beras, maka soun bahan dasar pembuatannya berasal dari tepung dan tepung kacang hijau, secara tekstur keduanya dapat dikatakan hampir mirip.
Perbedaan lainnya, soun memiliki warna lebih transparan dan teksturnya lebih kenyal, bahkan saat digoreng rasanya lebih renyah dibandingkan bihun (karena bihun teksturnya cenderung lebih keras).
Soun biasanya dapat dinikmati dengan cara ditumis maupun disiram kuah untuk beragam hidangan, tetapi bisa juga dijadikan isian makanan tertentu.
Baca juga: 3 Kebaikan Untuk Anak Dalam Membawa Bekal
5. Misoa
Misoa bentuknya hampir mirip dengan bihun dan soun, tetapi bahan pembuatannya berbeda serta teksturnya lebih lembut, bahan dasar pembuatan misoa adalah tepung gandum.
Misoa biasanya disajikan bersama oyong dan ayam dengan kuah, di pasaran misoa biasa dijual dalam bentuk kering, sehingga masa simpannya lebih awet.
6. Mie Organik
Mie organik biasanya terbuat dari campuran tepung dan sayuran, misalnya wortel, brokoli, sawi, dan lain sebagainya, meskipun cukup populer, namun di Indonesia sendiri masih belum terlalu banyak yang menjualnya tetapi harganya pun sedikit lebih mahal dibandingkan varian non organik.
Baca juga: 5 Alat Untuk Makan Sehari - hari
Leave your comment
Note: HTML is not translated!